"Jika engkau bukan anak raja dan bukan anak seorang ulama, maka jadilah seorang penulis" - Al Ghazali

Jumat, 01 November 2013

Memulai Bisnis

  • "Bisnis apa ya?"
  • "Kira-kira laku di pasaran gak ya?"
  • "Waduh, memasarkannya gimana nih?"
  • "Mau bisnis, tapi kapan ya kira-kira??"

     Nah.. mungkin dari pertanyaan-pertanyaan tersebut pernah ada yang terlintas di pikiran kita ketika tertarik pada sebuah "bisnis", lalu bagaimana cara merealisasikannya menjadi sebuah bisnis yang pasti? mari lihat jawabannya berikut ini

1. Bisnis apa yang ingin dijalankan?

pertanyaan ini mungkin selalu menjadi pemikiran awal seseorang yang ingin memulai berbisnis, tapi sebenarnya hal ini tidak perlu dipermasalahkan secara 'jauh di awang' terlebih dahulu, namun pikirkanlah sebuah usaha / berbisnis yang mendatangkan peluang bagi anda untuk meraup keuntungan dari bisnis tersebut. mari kita ambil satu contoh mudah: 

"sekarang sedang trend barang A, dan kebetulan belum banyak yang memproduksi barang tersebut atau bahkan belum ada yang memproduksinya. nah.. di kesempatan inilah anda harus mengambil keputusan secepat mungkin dan mengubah peluang tadi menjadi sebuah usaha baru yang memiliki nilai stratejik". 

2. Apakah laku bisnis saya tadi?

Untuk menjawab pertanyaan kedua ini, anda harus melihat satu faktor utama yang menentukan sebuah produk bisnis bisa laku atau tidak, yaitu harga.
jangan lupa juga terhadap mekanisme pasar yang diberlakukan, baik kebijakan pemerintah, kondisi pasar saat itu, nilai barang tersebut, dan lain-lainnya.
selain itu anda juga harus meneliti dengan benar keadaan di lapangan secara langsung, atau dengan kata lain anda harus melakukan sedikit riset dan survei mengenai bisnis yang anda jalankan, apakah bisnis anda itu banyak peminatnya, atau bahkan justru sebaliknya. 

kemudian setelah anda melakukan sedikit riset tadi, anda akan dapat mengetahui bagaimana keadaan di lapangan yang menjadi lingkup bisnis anda, dan akhirnya didapatkanlah hasil dari permintaan serta animo masyarakat terhadap usaha/ bisnis anda.


3. Bagaimana cara memasarkannya?


Di era modern seperti ini, banyak sekali media-media yang dapat anda gunakan sebagai sarana promosi dari produk-produk yang anda tawarkan. Ada media jejaring sosial, media cetak, dengan membuat "grand launching" dan lainnya. 




Anda dapat memanfaatkan media-media tersebut sebagai sarana 'pengiklanan' dari produk bisnis yang anda punya, apalagi jika ditunjang dengan media online website atau situs khusus yang isinya memuat bisnis anda. dengan begitu, pembeli bukan hanya datang dari tempat-tempat tertentu saja, melainkan dapat berasal dari manapun karena adanya sarana penawaran produk secara online yang sifatnya global, dan jika anda ingin lebih dari itu, anda juga bisa membuat bisnis anda secara online, namun harus ada pertimbangan dahulu baik & buruknya pemasaran secara online tersebut.


4. Kapan bisnis itu bisa dimulai??
Setelah melalui perencanaan yang menyeluruh dan matang, anda sudah dapat memulai bisnis anda!!.

Saya pernah mendengar sebuah kata yang berisikan tentang kiat memulai bisnis oleh salah seorang pengusaha andal kenamaan di Indonesia, Bob Sadino. :


"Bisnis yang baik adalah bisnis/usaha yang dimulai dari sekarang, bukan bisnis yang hanya di cita-cita kan saja dan menjadi angan belaka".





Dari kata-kata tersebut, kita bisa tarik satu kesimpulan bahwa "sebuah bisnis yang BAIK dan stratejik bagi pebisnis cerdik adalah bisnis yang segera mungkin DIMULAI, bukan sebuah bisnis ataupun usaha yang hanya di pikirkan namun tidak ada langkah pasti untuk mewujudkannya".

Sekian dari saya, semoga bermanfaat bagi anda.. dan salam "SuKsesSelalu!!".
Share:
ASSALAMU'ALAIKUM.. SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA. AMBIL MANFAAT, BUANG YANG KURANG BERKENAN :)

Hit and Visitors

@yazid.ulwan / 2022. Diberdayakan oleh Blogger.

Kita dan Bangsa!

Kita dan Bangsa!
cintailah negerimu, bagaimanapun kesenanganmu dengan budaya di negeri sana, pastikan darah juang selalu lekat dihatimu

Labels and Tags

Labels

Catatan Pinggir

Menulis dalam sebuah wadah yang baik demi kebermanfaatan, ialah suatu 'kewajiban' bagi saya meski sepatah-dua patah kata saja. --Jejak--